Sabtu, 28 Mei 2016

Teknologi Budidaya Melon Dalam Pot

Teknologi Budidaya  Melon Dalam Pot
Teknologi budidaya melon dalam pot pada dasarnya hampir sama dengan budidaya di lapangan yaitu
1. Persiapan Bibit
Media bibit terdiri dari campuran tanah dan pupuk kandang dengan perbandingan 2 : 1 dan  dimasukan dalam potray atau polibag kecil.  Benih direndam dalam air yang diberi fungisida selama 12 jam, kemudian ditiriskan dalam  koran dan di simpan dalam tempat yang gelap.setelah benih berkecambah dipindahkan dalam media semai yang telah disiapkan dengan cara benih yang runcing menghadap ke bawah.
2. Persiapan media Tanam
Media Tanam terdiri dari campuran tanah, pupuk kandang, sekam dengan perbandingan 1:2:3, masukan dalam pot dan tambahkan Furadan 5 gram, NPK 20 gram, humic acid 1 liter, aduk merata.
3. Penanaman
Bibit ditanam pada umur 12 14 hari, atau berdau 4 . media disiram terlebih dahulu sebelum penanaman. Penanaman sebaiknya dilakukan pada sore hari untuk mengurangi kematian dan lakukan penyiraman.
4. Pemasangan ajir
Ajir atau lanjaran dipasang dengan cara menancapkan di dalam media atau pot yang terbuat dari bambu dengan panjang 1,5 – 2 m.
5. Pemangkasan dan pemilihan buah
Pemangkasan cabang dilakukan untuk memilih bakal buah yang akan dibesarkan. Calon buah dapat dipilih pada cabang 7-12 dan dipilih satu yang untuk dibesarkan, sedangkan cabang yang lain dlakukan pemangkasan.
6. Pemupukan
Pemupukan susulan menggunakan NPK 16:16:16 dan KNO3 dengan cara ditaburkan di sekeliling tanaman atau di campur dengan air dan dikocorkan.
No
Jenis Pupuk
Jadual
Dosis
I
NPK 16:16:16
14 HST
10 g/pot
II
NPK 16:16:16
24 HST
10 g/pot
III
NPK 16:16:16
34 HST
10 g/pot
IV
NPK 16:16:16
44 HST
10 g/pot
V
KNO3
54 HST
1 g/l, 1 l/pot
HST: Hari Setelah Tanam
6. Pengendalian Hama Dan Penyakit
Pengendalian hama menggunakan insektisisda dan penyakit menggunakan fungisisda sistemik dan kontak yang diberikan secara berselang-seling. Pengaplikasikannya ditambahkan perekat sebagai daya rekat ke daun jika pada waktu musim hujan.
7. Pemanenan
Buah siap dipanen dengan tanda-tanda terjadi retakan diujung tangkai atau telah berwarna kuning dan beraroma harum.
http://babel.litbang.pertanian.go.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar