Sabtu, 12 Maret 2016

pestisida organik

jenis Tanaman Bagian yang digunakan Hama/Penyakit yang dikendalikan
Adas Biji Kutu (beras, sereal, palawija)
Alang-alang Rimpang Antraknosa pada buncis
Babandotan Seluruh tanaman Nematode pada kentang
Bawang-bawangan Umbi Busuk batang pada panili
Bengkoang Biji Ulat pada kubis
Brotowali batang Lalat buahKutu aphids pada cabe
Cabe buah Hama tikus pada tanaman hias
Cengkeh bunga Phytopthora pada lada
Daun wangi Daun Lalat buah, bactrocera dorsalis
Gadung Umbi Tikus/rodentisida
Jahe Rimpang Ulat Plutella xylostella pada kubis
Jambu mete Kulit Ulat jambu mete
Jambu biji Daun Antraknosa
Jarak Buah dan daun Namatoda pada nilam dan jahe, Lalat penggerek daun pada tanaman terung-terungan
Jengkol Buah Walangsangit pada cabe
Jeruk nipis Daun Busuk hitam pada anggrek
Kacang babi Biji Ulat pucuk
Kayu manis Daun Pestisida organic
Kemangi Daun Busuk hitam pada anggrek
Kencur Rimpang Phytoptora pada lada
Acubung Bunga Kutu, ulat tanah
Kenikir Bunga Walangsangit
Kunyit Rimpang Phytoptora pada lada
Lada Biji, daun Hama gudang, Antraknosa pada cabe
Lengkuas Rimpang AntraknosaSemut pada lada
Mimba DaunBiji Antraknosa pada buncis dan cabe, Phytoptora pada tembakau, Belatung, Pengisap polong pada kedelai, Hama pengetam pada kelapa
Mindi Daun Ulat penggerek
Mahoni Biji Kutu daun pada krisanUlat tanah, Walangsangit, wereng coklat
Pacar cina Daun Spodoptera litura pada kedelai dan kubis
Pahitan/kipahit Daun Serangga Tribolium castaneum
Patah tulang Daun Molusca
Pandan Daun Walangsangit
Piretrum Bunga Hama gudang
Saga Biji Hama gudang sitophilus sp
Selasih Daun Lalat buah ( dacus correctus)
Sembung Daun Keong emas
Sereh Batang, daun Herbisida organic
Sirih DaunAbu Antraknosa pada cabeTMV pada tembakau, Hama gudang
Srikaya Biji Thrips pada sedap malam, Kutu daun pada kedelai, kacang panjang, jagung, kapas, tembakau
Sirsak Biji, daun Wereng coklat pada padi
Tembakau Daun, batang Ulat grayak pada famili terung-terungan (tomat, cabe, paprika, terung), Walangsangit
Tembelekan Biji Ulat grayak Spodoptera litura pada kedelai, Penggerek polong
Tuba akar Keong mas, Hama gudang
sumber:http://alamtani.com/pestisida-organik.html

Jumat, 11 Maret 2016

Hidroponik unsur hara dan gejalanya

KEKURANGAN NITROGEN (N)
Gejala paling menonjol adalah warna daun yang berubah menjadi kekuningan, jaringan daun mati, selanjutnya menjadi kering dan berwarna merah kecoklatan. Pada tanaman dewasa kekurangan nitrogen akan berpengaruh pada pertumbuhan dan perkembangan buah yang tidak sempurna (kecil-kecil dan cepat masak).
KEKURANGAN FOSFOR (P)
Kekurangan fosfor menyebabkan hambatan pertumbuhan pada sistem akar, warna daun menjadi hijau tua/keabu-abuan, sering pula terdapat pigmen merah pada bagian bawah daun, selanjutnya daun mati. Pertumbuhan buah sangat jelek dan tanaman menjadi kerdil karena perakaran yang buruk dan kurang berfungsi.
KEKURANGAN KALIUM (K)
Pada awalnya daun tampak mengkerut, kemudian tepi daun menguning, tampak bercak-bercak kotor berwarna coklat, kemudian daun mati. Ukuran batang menjadi relatif pendek sehinga tanaman tampak kerdil, buah banyak yang berjatuhan sebelum masak, pemasakan buah pun berlangsung sangat lambat.
KEKURANGAN KALSIUM (Ca)
Kekurangan kalsium juga meyebabkan hambatan pertumbuhan pada sistem akar, daun muda tampak berkeriput, ujung dan tepinya menjadi kuning, jaringan daun pada beberapa tempat mati. Kuncup-kuncup yang telah tumbuh mulai mati karena distribusi zat-zat yang penting bagi pertumbuhan terhambat.
KEKURANGAN MAGNESIUM (Mg)
Magnesium merupakan bagian pembentuk klorofil, oleh karena itu kekurangan unsur ini akan menimbulkan gejala-gejala yang tampak pada daun. Daun menjadi mudah terbakar oleh terik matahari karena tidak mempunyai lapisan lilin sehingga banyak daun yang berubah warna menjadi coklat tua/kehitaman dan mengkerut.
KEKURANGAN BELERANG (S)
Kekurangan unsur belerang menyebabkan klorosis terutama pada daun muda. Perubahan warna terjadi pada keseluruhan daun (tidak setempat), warna hijau makin pudar dan berubah menjadi hijau sangat muda atau kuning sehingga menyebakan tanaman tampak berdaun hijau dan kuning.
KEKURANGAN ZAT BESI (Fe)
Kekurangan zat besi biasanya terjadi pada daerah-daerah yang tanahnya banyak mengandung kapur. Pada awalnya secara setempat daun berwarna hijau pucat atau hijau kekuningan, sedangkan tulang daun tetap berwarna hijau. Selanjutnya pada tulang daun terjadi klorosis, warna hijau pada tulang daun berubah menjadi kuning pucat sampai putih. Gejala paling hebat terjadi pada musim kemarau, daun muda banyak yang menjadi kering dan berguguran.
KEKURANGAN BORON (B)
Kekurangan unsur boron menyebabkan terjadinya klorosis secara setempat pada permukaan daun bagian bawah, yang selanjutnya menjalar ke bagian tepi. Jaringan daun menjadi mati, daun muda tidak berkembang, pertumbuhan berhenti (kerdil), kuncup mati dan menjadi berwarna hitam/coklat. Pada beberapa bagian dari buah terjadi penggabusan, umbi menjadi kecil yang terkadang dipenuh lubang-lubang kecil berwarna hitam, demikian pula pada bagian akar.
KEKURANGAN MANGAN (Mn)
Awalnya diantara tulang daun secara setempat terjadi klorosis, warna hijau pada daun berubah menjadi kuning yang selanjutnya menjadi putih. Jaringan pada bagian daun yang mengalami klorosis menjadi mati, mengering, dan mengeriput. Kekurangan mangan juga berakibat buruk terhadap pembentukan biji.
KEKURANGAN SENG (Zn)
Kekurangan unsur seng menyebabkan tanaman mengalami penyimpangan dalam pertumbuhan, antara lain: daun lebih kecil dan sempit daripada umumnya, warna kuning di antara tulang daun, daun mati sebelum waktunya kemudian mulai berguguran dari daun yang ada di bagian bawah menuju ke puncak.
KEKURANGAN TEMBAGA (Cu)
Kekurangan unsur tembaga menyebabkan daun-daun muda menjadi layu dan kemudian mati, ranting juga berubah warna menjadi coklat dan ahkirnya mati. Buah yang dihasilkan umumnya kecil-kecil, berwarna kecoklatan, dan pada bagian dalamnya sering dijumpai sejenis perekat (gum). Sering terjadi pada tanaman buah.
KEKURANGAN MOLIBDENUM (Mo)
Kekurangan unsur ini menyebabkan pertumbuhan tanaman tidak normal, terutama pada sayuran. Hampir semua daun mengalami perubahan warna, kadang-kadang daun mengkerut sebelum akhirnya mengering dan mati. Mati pucuk biasa terjadi pada tanaman yang mengalami kekurangan unsur ini.
KEKURANGAN Na, Cl, dan Si
Silicon (Si) hanya diperlukan pada tanaman serelia misalnya padi dan gandum, tetapi kekurangan unsur ini belum diketahui dengan jelas akibatnya bagi tanaman. Kekurangan unsur Klorida (Cl) dapat menimbulkan gangguan pertumbuhan terutama pada tanaman sayur-sayuran, daun tampak kurang sehat dan berwarna tembaga. Kekurangan unsur Natrium (Na) menyebabkan resistensi tanaman terhadap air berkurang terutama pada musim kering (tidak dapat meningkatkan kandungan air).
Satu hal yang menjadi kesamaan diantara semua gejala kekurangan unsur hara essensial adalah adanya penurunan hasil panen yang berpotensi menimbulkan kerugian ekonomi. Oleh karena itu penting bagi kita untuk memenuhi semua kebutuhan nutrisi tanaman, terutama unsur hara essensial juga unsur beneficial.
http://pertanianorganik.net/nutrisi-tanaman-bagian-3-gejala-kekurangan-unsur-hara-essensial/

Kamis, 10 Maret 2016

Cara buat pestisida alami

Anda ingin membuat pestisida alami dari tumbuh-tumbuhan? Adanya hama pada suatu tanaman, bisa menjadi ancaman serius bagi pertumbuhan daun, bunga, buah, batang, dan akarnya. Jika tidak segera diatasi, bukan tidak mungkin jumlah hama akan semakin bertambah. Untungnya, ada tanaman-tanaman yang bisa kita jadikan sebagai pestisida yang ampuh. Apa saja?
Cabai dan Bawang Putih
Langkah-langkah :
  1. Siapkan 1/2 gelas cabai rawit merah dan 1/2 gelas bawang putih
  2. Haluskan kedua sayuran ini dengan blender hingga berbentuk sebuah pasta/bubur
  3. Tambahkan 2 gelas air hangat ke dalam adonan pasta, lalu aduk rata
  4. Simpan cairan ini di dalam wadah tertutup selama 24 jam
  5. Kemudian, cairan yang sudah mengendap ini disaring untuk memisahkan ampasnya
  6. Masukkan air sari cabai dan bawang putih ini ke dalam botol spray agar bisa digunakan untuk menyemprot tanaman
Minyak Goreng dan Sabun Cuci Piring
Langkah-langkah :
  1. Siapkan sabun cuci piring yang tidak terlalu wangi agar tidak beracun bagi tanaman
  2. Campurkan 1 sendok makan sabun cuci piring dengan 1 gelas minyak goreng, aduk rata
  3. Ambil 2½ sendok teh dari adonan pertama ini, kemudian campurkan dengan 1 gelas air, aduk rata
  4. Masukkan cairan ini ke dalam botol spray. Kocok perlahan agar cairan di dalamnya benar-benar tercampur rata.
  5. Sebelum menggunakannya secara massal, anda perlu mengujicoba apakah sabun yang digunakan berbahaya bagi tanaman atau tidak
  6. Sabun dikatakan berbahaya jika daun tanaman menguning dan layu ketika terkena cairan sabun
Deterjen Pakaian
Langkah-langkah :
  1. Siapkan deterjen yang bersifat ringan dan tidak terlalu wangi
  2. Campur 2-3 sendok teh deterjen dengan 1 gelas air, aduk rata
  3. Tuangkan cairan ini ke dalam botol spray
  4. Sama seperti pemakaian sabun cuci piring, anda harus menguji keamanan deterjen terlebih dahulu
Jeruk Nipis dan Daun Mint
Langkah-langkah :

  1. Siapkan 2 buah jeruk nipis dan 10 lembar daun mint
  2. Belah jeruk nipis menjadi dua bagian lalu ambil sarinya
  3. Tumbuk daun mint, campur dengan sedikit air, lalu saring untuk mengambil sarinya
  4. Campurkan sari jeruk nipis dan sari daun mint dengan 1 gelas air, lalu aduk rata
  5. Masukkan cairan ini ke dalam botol spray
  6. Cairan ini sangat bagus untuk membasmi hama semut dan kecoa
http://tips-panduan-lengkap.blogspot.co.id/2015/01/Cara-praktis-budidaya-bawang-merah-media-polybag.html

tanam lemon

Alat dan Bahan :
  • Buah lemon organik
  • Pot penyemaian
  • Tanah berhumus
  • Pupuk kompos
  • Pupuk kandang
  • Plastik
Langkah-langkah :

  1. Pilih buah lemon organik yang terbaik untuk bibit. (buah berusia tua, berwarna cerah, tidak cacat), ambil biji-bijinya masuk kemangkok agar kelembabannya.
  2. Siapkan pot penyemaian yang memiliki diameter 10-15 cm dengan kedalaman 15-20 cm. Campurkan media tanam berupa tanah berhumus dan pupuk kompos secara merata, bertekstur remah, dan lembab. Masukkan media tanam ini ke dalam pot sampai penuh. Buat lubang penanaman seukuran jari telunjuk dengan jarak 5 x 5 cm dan kedalaman 1 cm.
  3. Biji-biji lemon ditanamkan pada pot penyemaian dengan jumlah 1 biji/lubang. Kubur biji tersebut dengan tanah tanpa ditekan-tekan dan siram secara perlahan. aga kondisi pot penyemaian tetap lembab, pasanglah lembaran plastik sebagai penutup pot lalu lubangi agar biji tetap bisa mendapatkan oksigen.
  4. Bibit lemon bisa dipindahkan ke pekarangan rumah setelah bibit tersebut berukuran 5-10 cm. Angkat bibit-bibit ini bersama media tanamnya untuk menjaga bagian akar tumbuhan tidak rusak. Proses pemindahan ini sebaiknya dilakukan pada sore hari sehingga tanaman bisa beradaptasi dengan sempurna terhadap lingkungan barunya.
  5. Kunci dari penanaman lemon organik agar cepat berbuah adalah pencahayaan. Pastikan mendapatkan sinar matahari, samping pohon berukuran besar atau di bawah kanopi, karena sinar matahari terhalang.
  6. Pupuk organik seperti pupuk kompos dan pupuk kandang untuk merangsang pertumbuhan bakal buah lemon. Pupuk tambahan ini berfungsi untuk menjaga tingkat kesuburan tanah, sehingga tanaman lemon bisa memperoleh nutrisi yang dibutuhkannya. Pemberian pupuk idealnya dilakukan setiap tiga bulan sekali.
  7. Hal yang tidak boleh dilupakan adalah pemberantasan hama dan penyakit dengan metode-metode alami di sini sehingga tanaman lemon bisa tumbuh sempurna. Lakukan juga pemangkasan pada cabang dan ranting pohon secara berkala untuk memicu tumbuhnya cabang-cabang baru yang lebih produktif. Pada umumnya, tanaman lemon akan menghasilkan buah setelah berumur 3-5 tahun. 

Kamis, 03 Maret 2016

Masa panen tanaman hidroponik


Tabel Hidroponik ph dan PPM


rumput gandum



  1. Semai benih gandum di media tanam, bisa berupa tanah atau pasir.
  2. Sirami media yang sudah berisi benih gandum setiap pagi dan sore. Jangan sampai air menggenang karena benih bisa membusuk dan berjamur. Prinsipnya, media tanam harus lembab tapi tidak tergenang air.
  3. Pada tiga hari pertama, tutup media dengan kain atau kertas koran, jangan sampai terkena cahaya matahari.
  4. Pada hari keempat, tutup bisa dibuka agar tunas yang mulai muncul mendapat sinar matahari. Tapi jangan sampai mendapat paparan sinar matahari langsung.
  5. Pada hari ke 7-9, rumput gandum dapat dimanfaatkan untuk dikonsumsi.
- Gandum akan tumbuh maksimal di daerah dingin.- Anda dapat menanam rumput gandum dalam ruangan ber-AC