jenis Tanaman | Bagian yang digunakan | Hama/Penyakit yang dikendalikan |
Adas | Biji | Kutu (beras, sereal, palawija) |
Alang-alang | Rimpang | Antraknosa pada buncis |
Babandotan | Seluruh tanaman | Nematode pada kentang |
Bawang-bawangan | Umbi | Busuk batang pada panili |
Bengkoang | Biji | Ulat pada kubis |
Brotowali | batang | Lalat buahKutu aphids pada cabe |
Cabe | buah | Hama tikus pada tanaman hias |
Cengkeh | bunga | Phytopthora pada lada |
Daun wangi | Daun | Lalat buah, bactrocera dorsalis |
Gadung | Umbi | Tikus/rodentisida |
Jahe | Rimpang | Ulat Plutella xylostella pada kubis |
Jambu mete | Kulit | Ulat jambu mete |
Jambu biji | Daun | Antraknosa |
Jarak | Buah dan daun | Namatoda pada nilam dan jahe, Lalat penggerek daun pada tanaman terung-terungan |
Jengkol | Buah | Walangsangit pada cabe |
Jeruk nipis | Daun | Busuk hitam pada anggrek |
Kacang babi | Biji | Ulat pucuk |
Kayu manis | Daun | Pestisida organic |
Kemangi | Daun | Busuk hitam pada anggrek |
Kencur | Rimpang | Phytoptora pada lada |
Acubung | Bunga | Kutu, ulat tanah |
Kenikir | Bunga | Walangsangit |
Kunyit | Rimpang | Phytoptora pada lada |
Lada | Biji, daun | Hama gudang, Antraknosa pada cabe |
Lengkuas | Rimpang | AntraknosaSemut pada lada |
Mimba | DaunBiji | Antraknosa pada buncis dan cabe, Phytoptora pada tembakau, Belatung, Pengisap polong pada kedelai, Hama pengetam pada kelapa |
Mindi | Daun | Ulat penggerek |
Mahoni | Biji | Kutu daun pada krisanUlat tanah, Walangsangit, wereng coklat |
Pacar cina | Daun | Spodoptera litura pada kedelai dan kubis |
Pahitan/kipahit | Daun | Serangga Tribolium castaneum |
Patah tulang | Daun | Molusca |
Pandan | Daun | Walangsangit |
Piretrum | Bunga | Hama gudang |
Saga | Biji | Hama gudang sitophilus sp |
Selasih | Daun | Lalat buah ( dacus correctus) |
Sembung | Daun | Keong emas |
Sereh | Batang, daun | Herbisida organic |
Sirih | DaunAbu | Antraknosa pada cabeTMV pada tembakau, Hama gudang |
Srikaya | Biji | Thrips pada sedap malam, Kutu daun pada kedelai, kacang panjang, jagung, kapas, tembakau |
Sirsak | Biji, daun | Wereng coklat pada padi |
Tembakau | Daun, batang | Ulat grayak pada famili terung-terungan (tomat, cabe, paprika, terung), Walangsangit |
Tembelekan | Biji | Ulat grayak Spodoptera litura pada kedelai, Penggerek polong |
Tuba | akar | Keong mas, Hama gudang |
Sabtu, 12 Maret 2016
pestisida organik
Jumat, 11 Maret 2016
Hidroponik unsur hara dan gejalanya
KEKURANGAN NITROGEN (N)
Gejala paling menonjol adalah warna daun yang berubah menjadi kekuningan, jaringan daun mati, selanjutnya menjadi kering dan berwarna merah kecoklatan. Pada tanaman dewasa kekurangan nitrogen akan berpengaruh pada pertumbuhan dan perkembangan buah yang tidak sempurna (kecil-kecil dan cepat masak).
Gejala paling menonjol adalah warna daun yang berubah menjadi kekuningan, jaringan daun mati, selanjutnya menjadi kering dan berwarna merah kecoklatan. Pada tanaman dewasa kekurangan nitrogen akan berpengaruh pada pertumbuhan dan perkembangan buah yang tidak sempurna (kecil-kecil dan cepat masak).
KEKURANGAN FOSFOR (P)
Kekurangan fosfor menyebabkan hambatan pertumbuhan pada sistem akar, warna daun menjadi hijau tua/keabu-abuan, sering pula terdapat pigmen merah pada bagian bawah daun, selanjutnya daun mati. Pertumbuhan buah sangat jelek dan tanaman menjadi kerdil karena perakaran yang buruk dan kurang berfungsi.
Kekurangan fosfor menyebabkan hambatan pertumbuhan pada sistem akar, warna daun menjadi hijau tua/keabu-abuan, sering pula terdapat pigmen merah pada bagian bawah daun, selanjutnya daun mati. Pertumbuhan buah sangat jelek dan tanaman menjadi kerdil karena perakaran yang buruk dan kurang berfungsi.
KEKURANGAN KALIUM (K)
Pada awalnya daun tampak mengkerut, kemudian tepi daun menguning, tampak bercak-bercak kotor berwarna coklat, kemudian daun mati. Ukuran batang menjadi relatif pendek sehinga tanaman tampak kerdil, buah banyak yang berjatuhan sebelum masak, pemasakan buah pun berlangsung sangat lambat.
Pada awalnya daun tampak mengkerut, kemudian tepi daun menguning, tampak bercak-bercak kotor berwarna coklat, kemudian daun mati. Ukuran batang menjadi relatif pendek sehinga tanaman tampak kerdil, buah banyak yang berjatuhan sebelum masak, pemasakan buah pun berlangsung sangat lambat.
KEKURANGAN KALSIUM (Ca)
Kekurangan kalsium juga meyebabkan hambatan pertumbuhan pada sistem akar, daun muda tampak berkeriput, ujung dan tepinya menjadi kuning, jaringan daun pada beberapa tempat mati. Kuncup-kuncup yang telah tumbuh mulai mati karena distribusi zat-zat yang penting bagi pertumbuhan terhambat.
Kekurangan kalsium juga meyebabkan hambatan pertumbuhan pada sistem akar, daun muda tampak berkeriput, ujung dan tepinya menjadi kuning, jaringan daun pada beberapa tempat mati. Kuncup-kuncup yang telah tumbuh mulai mati karena distribusi zat-zat yang penting bagi pertumbuhan terhambat.
KEKURANGAN MAGNESIUM (Mg)
Magnesium merupakan bagian pembentuk klorofil, oleh karena itu kekurangan unsur ini akan menimbulkan gejala-gejala yang tampak pada daun. Daun menjadi mudah terbakar oleh terik matahari karena tidak mempunyai lapisan lilin sehingga banyak daun yang berubah warna menjadi coklat tua/kehitaman dan mengkerut.
Magnesium merupakan bagian pembentuk klorofil, oleh karena itu kekurangan unsur ini akan menimbulkan gejala-gejala yang tampak pada daun. Daun menjadi mudah terbakar oleh terik matahari karena tidak mempunyai lapisan lilin sehingga banyak daun yang berubah warna menjadi coklat tua/kehitaman dan mengkerut.
KEKURANGAN BELERANG (S)
Kekurangan unsur belerang menyebabkan klorosis terutama pada daun muda. Perubahan warna terjadi pada keseluruhan daun (tidak setempat), warna hijau makin pudar dan berubah menjadi hijau sangat muda atau kuning sehingga menyebakan tanaman tampak berdaun hijau dan kuning.
Kekurangan unsur belerang menyebabkan klorosis terutama pada daun muda. Perubahan warna terjadi pada keseluruhan daun (tidak setempat), warna hijau makin pudar dan berubah menjadi hijau sangat muda atau kuning sehingga menyebakan tanaman tampak berdaun hijau dan kuning.
KEKURANGAN ZAT BESI (Fe)
Kekurangan zat besi biasanya terjadi pada daerah-daerah yang tanahnya banyak mengandung kapur. Pada awalnya secara setempat daun berwarna hijau pucat atau hijau kekuningan, sedangkan tulang daun tetap berwarna hijau. Selanjutnya pada tulang daun terjadi klorosis, warna hijau pada tulang daun berubah menjadi kuning pucat sampai putih. Gejala paling hebat terjadi pada musim kemarau, daun muda banyak yang menjadi kering dan berguguran.
Kekurangan zat besi biasanya terjadi pada daerah-daerah yang tanahnya banyak mengandung kapur. Pada awalnya secara setempat daun berwarna hijau pucat atau hijau kekuningan, sedangkan tulang daun tetap berwarna hijau. Selanjutnya pada tulang daun terjadi klorosis, warna hijau pada tulang daun berubah menjadi kuning pucat sampai putih. Gejala paling hebat terjadi pada musim kemarau, daun muda banyak yang menjadi kering dan berguguran.
KEKURANGAN BORON (B)
Kekurangan unsur boron menyebabkan terjadinya klorosis secara setempat pada permukaan daun bagian bawah, yang selanjutnya menjalar ke bagian tepi. Jaringan daun menjadi mati, daun muda tidak berkembang, pertumbuhan berhenti (kerdil), kuncup mati dan menjadi berwarna hitam/coklat. Pada beberapa bagian dari buah terjadi penggabusan, umbi menjadi kecil yang terkadang dipenuh lubang-lubang kecil berwarna hitam, demikian pula pada bagian akar.
Kekurangan unsur boron menyebabkan terjadinya klorosis secara setempat pada permukaan daun bagian bawah, yang selanjutnya menjalar ke bagian tepi. Jaringan daun menjadi mati, daun muda tidak berkembang, pertumbuhan berhenti (kerdil), kuncup mati dan menjadi berwarna hitam/coklat. Pada beberapa bagian dari buah terjadi penggabusan, umbi menjadi kecil yang terkadang dipenuh lubang-lubang kecil berwarna hitam, demikian pula pada bagian akar.
KEKURANGAN MANGAN (Mn)
Awalnya diantara tulang daun secara setempat terjadi klorosis, warna hijau pada daun berubah menjadi kuning yang selanjutnya menjadi putih. Jaringan pada bagian daun yang mengalami klorosis menjadi mati, mengering, dan mengeriput. Kekurangan mangan juga berakibat buruk terhadap pembentukan biji.
KEKURANGAN SENG (Zn)
Kekurangan unsur seng menyebabkan tanaman mengalami penyimpangan dalam pertumbuhan, antara lain: daun lebih kecil dan sempit daripada umumnya, warna kuning di antara tulang daun, daun mati sebelum waktunya kemudian mulai berguguran dari daun yang ada di bagian bawah menuju ke puncak.
Awalnya diantara tulang daun secara setempat terjadi klorosis, warna hijau pada daun berubah menjadi kuning yang selanjutnya menjadi putih. Jaringan pada bagian daun yang mengalami klorosis menjadi mati, mengering, dan mengeriput. Kekurangan mangan juga berakibat buruk terhadap pembentukan biji.
KEKURANGAN SENG (Zn)
Kekurangan unsur seng menyebabkan tanaman mengalami penyimpangan dalam pertumbuhan, antara lain: daun lebih kecil dan sempit daripada umumnya, warna kuning di antara tulang daun, daun mati sebelum waktunya kemudian mulai berguguran dari daun yang ada di bagian bawah menuju ke puncak.
KEKURANGAN TEMBAGA (Cu)
Kekurangan unsur tembaga menyebabkan daun-daun muda menjadi layu dan kemudian mati, ranting juga berubah warna menjadi coklat dan ahkirnya mati. Buah yang dihasilkan umumnya kecil-kecil, berwarna kecoklatan, dan pada bagian dalamnya sering dijumpai sejenis perekat (gum). Sering terjadi pada tanaman buah.
Kekurangan unsur tembaga menyebabkan daun-daun muda menjadi layu dan kemudian mati, ranting juga berubah warna menjadi coklat dan ahkirnya mati. Buah yang dihasilkan umumnya kecil-kecil, berwarna kecoklatan, dan pada bagian dalamnya sering dijumpai sejenis perekat (gum). Sering terjadi pada tanaman buah.
KEKURANGAN MOLIBDENUM (Mo)
Kekurangan unsur ini menyebabkan pertumbuhan tanaman tidak normal, terutama pada sayuran. Hampir semua daun mengalami perubahan warna, kadang-kadang daun mengkerut sebelum akhirnya mengering dan mati. Mati pucuk biasa terjadi pada tanaman yang mengalami kekurangan unsur ini.
Kekurangan unsur ini menyebabkan pertumbuhan tanaman tidak normal, terutama pada sayuran. Hampir semua daun mengalami perubahan warna, kadang-kadang daun mengkerut sebelum akhirnya mengering dan mati. Mati pucuk biasa terjadi pada tanaman yang mengalami kekurangan unsur ini.
KEKURANGAN Na, Cl, dan Si
Silicon (Si) hanya diperlukan pada tanaman serelia misalnya padi dan gandum, tetapi kekurangan unsur ini belum diketahui dengan jelas akibatnya bagi tanaman. Kekurangan unsur Klorida (Cl) dapat menimbulkan gangguan pertumbuhan terutama pada tanaman sayur-sayuran, daun tampak kurang sehat dan berwarna tembaga. Kekurangan unsur Natrium (Na) menyebabkan resistensi tanaman terhadap air berkurang terutama pada musim kering (tidak dapat meningkatkan kandungan air).
Silicon (Si) hanya diperlukan pada tanaman serelia misalnya padi dan gandum, tetapi kekurangan unsur ini belum diketahui dengan jelas akibatnya bagi tanaman. Kekurangan unsur Klorida (Cl) dapat menimbulkan gangguan pertumbuhan terutama pada tanaman sayur-sayuran, daun tampak kurang sehat dan berwarna tembaga. Kekurangan unsur Natrium (Na) menyebabkan resistensi tanaman terhadap air berkurang terutama pada musim kering (tidak dapat meningkatkan kandungan air).
Satu hal yang menjadi kesamaan diantara semua gejala kekurangan unsur hara essensial adalah adanya penurunan hasil panen yang berpotensi menimbulkan kerugian ekonomi. Oleh karena itu penting bagi kita untuk memenuhi semua kebutuhan nutrisi tanaman, terutama unsur hara essensial juga unsur beneficial.
http://pertanianorganik.net/nutrisi-tanaman-bagian-3-gejala-kekurangan-unsur-hara-essensial/
Kamis, 10 Maret 2016
Cara buat pestisida alami
Anda ingin membuat pestisida alami dari tumbuh-tumbuhan? Adanya hama
pada suatu tanaman, bisa menjadi ancaman serius bagi pertumbuhan daun,
bunga, buah, batang, dan akarnya. Jika tidak segera diatasi, bukan tidak
mungkin jumlah hama akan semakin bertambah. Untungnya, ada tanaman-tanaman yang bisa kita jadikan sebagai pestisida yang ampuh. Apa saja?
Cabai dan Bawang Putih
Langkah-langkah :
Langkah-langkah :
Langkah-langkah :
Langkah-langkah :
Cabai dan Bawang Putih
Langkah-langkah :
- Siapkan 1/2 gelas cabai rawit merah dan 1/2 gelas bawang putih
- Haluskan kedua sayuran ini dengan blender hingga berbentuk sebuah pasta/bubur
- Tambahkan 2 gelas air hangat ke dalam adonan pasta, lalu aduk rata
- Simpan cairan ini di dalam wadah tertutup selama 24 jam
- Kemudian, cairan yang sudah mengendap ini disaring untuk memisahkan ampasnya
- Masukkan air sari cabai dan bawang putih ini ke dalam botol spray agar bisa digunakan untuk menyemprot tanaman
Langkah-langkah :
- Siapkan sabun cuci piring yang tidak terlalu wangi agar tidak beracun bagi tanaman
- Campurkan 1 sendok makan sabun cuci piring dengan 1 gelas minyak goreng, aduk rata
- Ambil 2½ sendok teh dari adonan pertama ini, kemudian campurkan dengan 1 gelas air, aduk rata
- Masukkan cairan ini ke dalam botol spray. Kocok perlahan agar cairan di dalamnya benar-benar tercampur rata.
- Sebelum menggunakannya secara massal, anda perlu mengujicoba apakah sabun yang digunakan berbahaya bagi tanaman atau tidak
- Sabun dikatakan berbahaya jika daun tanaman menguning dan layu ketika terkena cairan sabun
Langkah-langkah :
- Siapkan deterjen yang bersifat ringan dan tidak terlalu wangi
- Campur 2-3 sendok teh deterjen dengan 1 gelas air, aduk rata
- Tuangkan cairan ini ke dalam botol spray
- Sama seperti pemakaian sabun cuci piring, anda harus menguji keamanan deterjen terlebih dahulu
Langkah-langkah :
- Siapkan 2 buah jeruk nipis dan 10 lembar daun mint
- Belah jeruk nipis menjadi dua bagian lalu ambil sarinya
- Tumbuk daun mint, campur dengan sedikit air, lalu saring untuk mengambil sarinya
- Campurkan sari jeruk nipis dan sari daun mint dengan 1 gelas air, lalu aduk rata
- Masukkan cairan ini ke dalam botol spray
- Cairan ini sangat bagus untuk membasmi hama semut dan kecoa
http://tips-panduan-lengkap.blogspot.co.id/2015/01/Cara-praktis-budidaya-bawang-merah-media-polybag.html
tanam lemon
Alat dan Bahan :
- Buah lemon organik
- Pot penyemaian
- Tanah berhumus
- Pupuk kompos
- Pupuk kandang
- Plastik
- Pilih buah lemon organik yang terbaik untuk bibit. (buah berusia tua, berwarna cerah, tidak cacat), ambil biji-bijinya masuk kemangkok agar kelembabannya.
- Siapkan pot penyemaian yang memiliki diameter 10-15 cm dengan kedalaman 15-20 cm. Campurkan media tanam berupa tanah berhumus dan pupuk kompos secara merata, bertekstur remah, dan lembab. Masukkan media tanam ini ke dalam pot sampai penuh. Buat lubang penanaman seukuran jari telunjuk dengan jarak 5 x 5 cm dan kedalaman 1 cm.
- Biji-biji lemon ditanamkan pada pot penyemaian dengan jumlah 1 biji/lubang. Kubur biji tersebut dengan tanah tanpa ditekan-tekan dan siram secara perlahan. aga kondisi pot penyemaian tetap lembab, pasanglah lembaran plastik sebagai penutup pot lalu lubangi agar biji tetap bisa mendapatkan oksigen.
- Bibit lemon bisa dipindahkan ke pekarangan rumah setelah bibit tersebut berukuran 5-10 cm. Angkat bibit-bibit ini bersama media tanamnya untuk menjaga bagian akar tumbuhan tidak rusak. Proses pemindahan ini sebaiknya dilakukan pada sore hari sehingga tanaman bisa beradaptasi dengan sempurna terhadap lingkungan barunya.
- Kunci dari penanaman lemon organik agar cepat berbuah adalah pencahayaan. Pastikan mendapatkan sinar matahari, samping pohon berukuran besar atau di bawah kanopi, karena sinar matahari terhalang.
- Pupuk organik seperti pupuk kompos dan pupuk kandang untuk merangsang pertumbuhan bakal buah lemon. Pupuk tambahan ini berfungsi untuk menjaga tingkat kesuburan tanah, sehingga tanaman lemon bisa memperoleh nutrisi yang dibutuhkannya. Pemberian pupuk idealnya dilakukan setiap tiga bulan sekali.
- Hal yang tidak boleh dilupakan adalah pemberantasan hama dan penyakit dengan metode-metode alami di sini sehingga tanaman lemon bisa tumbuh sempurna. Lakukan juga pemangkasan pada cabang dan ranting pohon secara berkala untuk memicu tumbuhnya cabang-cabang baru yang lebih produktif. Pada umumnya, tanaman lemon akan menghasilkan buah setelah berumur 3-5 tahun.
Kamis, 03 Maret 2016
rumput gandum
- Semai benih gandum di media tanam, bisa berupa tanah atau pasir.
- Sirami media yang sudah berisi benih gandum setiap pagi dan sore. Jangan sampai air menggenang karena benih bisa membusuk dan berjamur. Prinsipnya, media tanam harus lembab tapi tidak tergenang air.
- Pada tiga hari pertama, tutup media dengan kain atau kertas koran, jangan sampai terkena cahaya matahari.
- Pada hari keempat, tutup bisa dibuka agar tunas yang mulai muncul mendapat sinar matahari. Tapi jangan sampai mendapat paparan sinar matahari langsung.
- Pada hari ke 7-9, rumput gandum dapat dimanfaatkan untuk dikonsumsi.
Langganan:
Postingan (Atom)